0 komentar

WASPADA ALERGI TERHADAP OBAT !!!


Mungkin kita pernah menjumpai teman atau saudara kita mengalami gejala alergi setelah minum obat-obatan tertentu. Dari yang bergejala ringan sampai gejalanya berat dan gawat sampai mengancam nyawa seperti pada sindroma Steven Johnson dan  Nekrolisis Epidermal Toksik. Ada banyak hal yang mempengaruhi seseorang itu dapat mengalami alergi, karena setiap individu mempunyai respon imun yang berbeda-beda terhadap suatu obat-obatan tertentu atau zat tertentu. Alergi sebenarnya adalah respon tubuh untuk menanggapi suatu keadaan yang terjadi dalam tubuh yang biasanya terkena paparan alergen atau zat toksik yang mengganggu keseimbangan sistem imun tubuh kita.         
  Sebenarnya banyak efek toksik obat-obatan yang terjadi pada tubuh seperti pada ginjal, hati dan organ dalam lainnya, tapi yang tersering dijumpai terkena dampak dari efek toksik tersebut adalah kulit,karena kulit mudah dilihat. Gejala-gejala timbul bila kita terkena paparan zat toksik  obat-obatan bisa menyerupai gejala yang terjadi pada alergi terhadap makanan, atau zat-zat tertentu selain obat-obatan. Sering dijumpai perubahan bentuk pada kulit dalam waktu dari yang beberapa menit sampai beberapa bulan setelah kita mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Orang yang lebih rentan terkena alergi jika sebelumnya memang diketahui pernah memiliki riwayat alergi, baik pada obat atau non-obat seperti alergi makanan tertentu, debu, asma atau yang lainnya. Hal ini disebut dengan bakat atopi terhadap antigen. Selain itu, orang yang memiliki sistem imun berlebih juga rentan terhadap alergi. Reaksi alergi dapat timbul ketika obat telah masuk ke dalam tubuh terdapat proses sentisisasi yang akhirnya menimbulkan penolakan berlebihan yang tidak mengenakkan sehingga merugikan tubuh sendiri. Tubuh menganggap zat yang masuk tersebut adalah benda asing sehingga akan menimbulkan reaksi antibodi dalam tubuh. Alergi obat tidak bisa disamakan dengan keracunan. Keracunan obat (intoksikasi) dapat terjadi apabila adanya reaksi yang muncul karena pemakaian obat yang berlebihan hingga melebihi batas toksis berdasarkan batasan farmakologi. Sementara sejumlah pihak berpendapat bahwa kasus alergi disamakan dengan malapraktik, terlebih jika mengakibatkan efek berat terhadap tubuh bahkan berakibat fatal misalnya kematian.
Alergi obat ini biasanya baru diketahui jika orang tersebut pernah mengalami gejala yang timbul sebelumnya. Jika seperti itu pencegahannya bisa dengan menghindari obat-obat tertentu yang memang berisiko memicu timbulnya alergi. Pertolongan pertama untuk mengatasi alergi terhadap obat adalah menghentikan konsumsi obat jika timbul gejala-gejala alergi, seperti gatal-gatal, pusing, agak sulit bernapas, ada luka di bawah selaput mulut, luka di ujung bibir atau pingsan setelah mengonsumsi obat tertentu. Pasien bisa diberikan obat anti histamin atau corticosteroid jika alerginya parah, tergantung dari efek alergi yang ditimbulkan. Obat yang paling sering menimbulkan reaksi alergi adalah obat-obatan antibiotik, tapi sebenarnya semua obat bisa memicu alergi.
Akan sangat bagus jika setiap orang memiliki catatan tertulis mengenai penggunaan obat dan apa yang dialami tubuhnya. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau  dicurigai menimbulkan alergi. Itu akan sangat memudahkan pemberian obat jika suatu saat dibutuhkan. Obat yang dicurigai menyebabkan alergi harus dihindari dan jika diperlukan, dipilih obat yang lebih aman. Meski dapat juga terjadi walaupun tidak sering, seorang yang semula tidak alergi terhadap suatu obat kemudian hari bisa pula menjadi alergi obat.

0 komentar

Dibalik makna dunia perbintangan Summer Triangle

Judul           : Summer Triangle
Penulis         : Hara Hope
Penerbit      : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama   
Tahun          : 2005
Tebal           : 184 halaman


Vega mendapat tantangan dari ayahnya untuk memotret bintang jatuh. Karena diiming-imingi hadiah, dia jelas menerima tantangan itu kendati memotret bintang jatuh merupakan hal yang mustahil.  Namun Vega berusaha keras untuk mendapatkan hasil potretan yang memuaskan dan memenangkan tantangan itu hingga rela membolos sekolah dan pergi ke Yogyakarta bersama dengan Wiwi, di Yogyakarta mereka berdua bertemu dengan Nina yang dulu pernah satu sekolah dengan mereka.  Hikmahnya, tantangan ini membuat tiga gadis yang beda jauh karakternya: Vega, Wiwi, dan Nina jadi akrab.
Kejadian ini sampai ke telinga Rio, musuh abadi Vega. Sambil meledek Vega, pemuda kurus tapi tampan itu memberitahu tantangan memotret bintang jatuh hanya akal-akalan ayahnya Vega. Ayah Vega mungkin hanya ingin menunjukkan asal muasal nama anaknya itu. Rio juga memberitahu sebenarnya ada yang lebih hebat lagi di balik bintang Vega. Dia mengatakan takdir hidup Vega, Wiwi, dan Nina terikat pada rasi bintang yang disebut Summer Triangle. Tiga  bintang tersebut di beri nama Vega, Deneb dan Altair yang dari tiga rasi berbeda, Vega dari rasi lyra, Deneb dari rasi Cygnus, dan Altair dari rasi Aquila yang kelakuan dan hubungan kalian sangat mirip dengan bintang-bintang Summer Triangel, Vega mirip Lyra, Wiwi mirip Cygnus, dan Nina mirip Aquila dengan latar belakang yang berbeda tetapi kompak sekali. Menurut Rio ketiga gadis itu reinkarnasi Summer Triangle sementara dirinya reinkarnasi Orfeus.
Mana mungkin Vega percaya begitu saja dengan cerita Rio yang suka menjahili dia, tapi sepertinya sejarah dalam mitos Yunani itu berulang. Dalam ilmu Astronomi, Summer Triangle merupakan penunjuk untuk menemukan bintang lain. Dalam mitos yunani, digambarkan kalau lyra atau harpa di genggam oleh cakar Aquila yang menjaganya. Dalam Summer Triangel versi mereka, Altair itu dari rasi Aquila alias Elang. Nina berperan sebagai penjaga khususnya buat Vega. Vega dan Wiwi pernah ditolong oleh Nina dari orang – orang yang mabuk sewaktu mencari bintang jatuh di Parangtritis, namun Rio yakin Nina akan selalu menolong Vega dan Wiwi tidak hanya disaat itu dan Rio pikir mungkin itulah takdir Nina. Karakter Wiwi itu Deneb dari rasi Cygnusalias alias angsa terbang, dia yang suka dandan dan setia kawan, dia kompak sekali dengan Lyra. Rio menggambarkan summer triangle seperti itu.
Dibalik kekonyolan Rio terhadap Vega ternyata selama ini dia menyimpan kesedihan yang mendalam, dia sering murung karena sering teringat kejadian cinta masa lalunya bersama Sophia yang sekarang sudah meninggal dunia. Rio merasa sangat kehilangan hingga membuatnya pernah masuk ke rumah sakit jiwa. Sophia meninggal karena terjatuh dari bukit bebatuan hingga kepalanya bocor. Saat kejadian itu Sophia bersama dengan Nina sahabatnya, itu membuat Rio menyalahkan Nina. Untuk melupakan bayang – bayang Sophia, Rio pindah sekolah ditempat Vega bersekolah. Dan mulai akrab dengan Vega meskipun banyak pertengkarannya. Bersama Vega, Rio merasa nyaman karena selama ini Rio menganggap bahwa Vega mempunyai banyak kesamaan dengan Sophia. Akhir dari cerita ini akan membawa suasana hatimu ikut terjun ke dalamnya Kisah ini sangat bagus dan menarik untuk di baca, dalam teenlit ini dibubuhi bahasa 'anak gaul' yang keren abizz sehingga akan sangat menarik dan dimengerti oleh para remaja.


                                                    Resensator : Reni Novita Sari
                                                                                          

0 komentar

Dampak Negatif Kegiatan Pertambangan pada Lingkungan



Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula.
Kasus Teluk Buyat (Sulawesi Utara) dan Minamata (Jepang) adalah contoh kasus keracunan logam berat. Logam berat yang berasal dari limbah tailing perusahaan tambang serta limbah penambang tradisional merupakan sebagian besar sumber limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang mencemari lingkungan. Sebagai contoh, pada kegiatan usaha pertambangan emas skala kecil, pengolahan bijih dilakukan dengan proses amalgamasi di mana merkuri (Hg) digunakan sebagai media untuk mengikat emas. Mengingat sifat merkuri yang berbahaya, maka penyebaran logam ini perlu diawasi agar penanggulangannya dapat dilakukan sedini mungkin secara terarah. Selain itu, untuk menekan jumlah limbah merkuri, maka perlu dilakukan perbaikan sistem pengolahan yang dapat menekan jumlah limbah yang dihasilkan akibat pengolahan dan pemurnian emas.  Sedangkan pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak lagi.
Pelaku tambang selalu mengincar bahan tambang yang tersimpan jauh di dalam tanah, karena jumlahnya lebih banyak dan memiliki kualitas lebih baik. Untuk mencapai wilayah konsentrasi mineral di dalam tanah, perusahaan tambang melakukan penggalian dimulai dengan mengupas tanah bagian atas (top soil). Top Soil kemudian disimpan di suatu tempat agar bisa digunakan lagi untuk penghijauan setelah penambangan. Tahapan selanjutnya adalah menggali batuan yang mengandung mineral tertentu, untuk selanjutnya dibawa ke processing plant dan diolah. Pada saat pemrosesan inilah tailing dihasilkan. Sebagai limbah sisa batuan dalam tanah, tailing pasti memiliki kandungan logam lain ketika dibuang. Limbah tailing merupakan produk samping, reagen sisa, serta hasil pengolahan pertambangan yang tidak diperlukan. Tailing hasil penambangan emas biasanya mengandung mineral inert (tidak aktif). Mineral tersebut antara lain: kwarsa, kalsit dan berbagai jenis aluminosilikat. Tailing hasil penambangan emas mengandung salah satu atau lebih bahan berbahaya beracun seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Sianida (CN) dan lainnya. Sebagian logam-logam yang berada dalam tailing adalah logam berat yang masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).  Misalnya, Merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toxic). Unsur ini bila bercampur dengan enzime di dalam tubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzime untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting. Logam Hg ini dapat terserap ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan kulit. Karena sifatnya beracun dan cukup volatil, maka uap merkuri sangat berbahaya jika terhisap oleh manusia, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri bersifat racun yang kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh senyawa merkuri di antaranya kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat dan terganggunya sistem syaraf. Untuk mencapai hal tersebut di atas, maka diperlukan upaya pendekatan melalui penanganan tailing atau limbah B3 yang berwawasan lingkungan dan sekaligus peningkatan efisiensi penggunaan merkuri untuk meningkatkan perolehan (recovery) logam emas.
Pencegahan pencemaran adalah tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia agar kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg. Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi. Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.

0 komentar

AWAS!! ZAT KIMIA BERBAHAYA ADA DISEKITAR KITA


Apakah Anda termasuk orang yang mempunyai kepedulian yang besar dengan masalah kesehatan? Jika ya, maka tulisan ini sangat berguna bagi Anda. Tahukah kita, tanpa kita sadari, lingkungan sekitar kita, termasuk barang-barang kebutuhan sehari-hari yang kita gunakan, dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan tubuh kita. Tanpa sadar kita telah menghirup bahan-bahan kimia berbahaya yang berasal dari benda-benda yang terdapat di tempat tinggal kita. Saat ini ditemukan lebih dari 5 juta struktur bahan kimia dan setiap saat akan terus bertambah. Enam ribu diantaranya digunakan sebagai bahan penunjang kehidupan umat manusia mulai dari 9 bahan pokok, kosmetik, obat-obatan, parfum sampai kepada bahan pembersih pakaian seperti byclean, sunclean dan clean lainnya yang digunakan sebagai bahan pemutih pada pencucian pakaian. Departemen perindustrian dan perdagangan memasukkan 554 jenis bahan kimia yang digolongkan kedalam bahan beracun dan berbahaya (B3). Menurut definisinya Bahan B3 adalah bahan dalam jumlah relatif sedikit tetapi mempunyai potensi untuk merusak kesehatan manusia, kehidupan dan sumber daya yang ada.
Kehadiran bahan B3 ini digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong mempunyai sifat fisis dan kimia yang cukup membahayakan jika terlepas ke lingkungan atau kontak dengan tubuh manusia. Tingkat bahaya yang ditimbulkan tergantung dengan konsentrasi dan jenis bahan kimia tersebut, seperti dapat merusak kulit, menyulitkan pernafasan, mudah terbakar / meledak dan sebagainya.
Asam sulfat dan Coustik soda dapat menyebabkan iritasi (luka bakar) yang sangat kuat terhadap kulit, larutan kaporit yang digunakan dirumah tangga (byclean dan merek lainnya) merupakan pemutih pakaian pada konsentrasi rendah, dan jika digunakan pada konsentrasi tinggi akan dapat menghancurkan tekstil tersebut. Gas chlorin merupakan racun yang sangat kuat terhadap saluran pernafasan yang digunakan dalam peroses perjernihan air sebagai zat anti bakteri. Begitu pula dengan zat lainnya seperti gas alam (methana) yang dipakai sebagai bahan baku proses pembuatan methanol bersifat mudah terbakar dan mudah meledak serta dapat menyeabkan aspiksian pada temperaur ambient. Hidrazin disamping bersifat racun juga mudah terbakar yang digunakan sebagai bahan penyerap Oksigen bebas dalam air umpan boiler. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan bahan kimia berbahaya, bahaya yang akan timbul tidaklah perlu terlalu ditakuti selama mengikuti prosedur baku yang ada dan menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai.
Pencemaran zat kimia yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca. Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian. Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi. Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan - hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan. Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

0 komentar

Bahan Kimia di Sekitar Kita


Banyaknya zat-zat kimia yang mungkin terkonsumsi oleh manusia sehari-hari ternyata tak perlu jauh-jauh untuk dicari. Kita dapat menemukannya dalam makanan dan kosmetik yang kita makan dan pakai. Walaupun bukan merupakan isu baru di negara kita ini, boraks, formalin, zat-zat pewarna tekstil, maupun pengawet benzoate yang berlebihan, masih dijumpai pada berbagai produk.
Keamanan pangan merupakan persyaratan utama yang harus dimiliki oleh setiap produksi yang beredar dipasaran. Untuk menjamin keamanan pangan olahan, maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, produsen industri Makanan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari produsen, dengan pengaturan dan pembinaan dari pemerintah. Akibat kemajuan ilmu teknologi pangan di dunia dewasa ini, maka semakin banyak jenis Bahan Makanan yang diproduksi, dijual dan dikonsumsi dalam bentuk yang lebih awet dan lebih praktis dibanding dengan bentuk segarnya. Semua jenis makanan siap santap dan minuman awet tersebut dapat menjadi busuk dan masih layak untuk dikonsumsi. Kemudahan tersebut dapat terwujud diantaranya berkat perkembangan teknologi produksi dan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM).
Salah satu masalah keamanan pangan yang masih memerlukan pemecahan yaitu penggunaan bahan tambahan pada Bahan Makanan, untuk berbagai keperluan. Penggunaan Bahan tambahan makanan dilakukan pada industri pengolahan pangan maupun dalam pembuatan, berbagai pengaruh jajanan yang umumnya dihasilkan oleh industri kecil atau rumah tangga seperti Pewarna Makanan.
Penggunaan Bahan Tambahan Makanan yang tidak memenuhi syarat termasuk bahan tambahan memang jelas-jelas dilarang, seperti pewarna, pemanis dan bahan pengawet. Pelarangan juga menyangkut dosis penggunaan bahan tambahan makanan yang melampaui ambang batas maksimum yang telah ditentukan (Effendi, 2004). Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500 mg - 3 g/kg bahan, sedangkan untuk sakarin adalah 50-300 mg/kg bahan (Depkes, 1997). Batas Maksimun Penggunaan pewarna sintetik yang dizinkan seperti Pancrew 4 R : 300mg/Kg bahan makanan, tatrazin, brilliant blue dan sunset yellow : 100mg/Kg bahan makanan.
Diantara beberapa bahan tambahan makanan, yang sangat sering digunakan adalah pemanis dan perwarna sintetik/Pewarna Makanan Kue. Pemanis sintetik sering digunakan oleh produsen pada makanan/minuman jajanan. untuk mendapatkan rasa yang lebih manis dengan harga yang murah dibandingkan pemanis alami (Pewarna Kue), yang pemakaiannya menurut peraturan menteri kesehatan 208/ menkes/ per/ IV/ 85, hanya digunakan pada penderita diabetes mellitus dan penderita yang memerlukan diet rendah kalori yaitu sakarin dan siklamat. Sementara Pewarna Makanan digunakan produsen untuk memberikan penampilan yang menarik pada hasil produksi mereka melalui penggunaan bahan–bahan tambahan kimiawi untuk makanan (BTM) atau Food Additives.
Untuk menghasilkan produk-produk Makanan yang bermutu harus menggunakan beberapa jenis bahan tambahan makanan yang aman dikonsumsi dan telah diizinkan Depkes. Tujuan penggunaan bahan tambahan makanan untuk mendapatkan mutu produk yang optimal. Dalam hal ini penggunaan bahan tambahan makanan, tentunya tidak terlepas dari aspek-aspek pemilihan atau penetapan, pembelian, aplikasi, cara mendapatkannya, ketersediaan Bahan Tambahan Makanan, dan peraturan pemerintah mengenai bahan tambahan makanan.

0 komentar

Masuk Sekolah pun Bisa Lewat Jalur Nonakademik lho !!!

BERBEDA dari jalur akademik pada umumnya, penerimaan peserta didik baru (PPDB) melaluijalur nonakademik tidak berdasarkan tes maupun nilai Ujian Nasional siswa. Penerimaan siswa bam jalur nonakademik ini diperuntukkan bagi siswa yang memiliki per-stasi baik di bidang kesenian maupun olah raga. Selain itu, jalur ini juga diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyudin Zarkasyi, jalur nonakademik dibuka untuk memberikan penghargaan bagi siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik. Berdasarkan peraturannya, kuota jalur akademik ini sebesar sepuluh persen dari jumlah siswa yang diterima di sekolah tersebut. Siswa berprestasi yang diterima di jalur nonakademik ini minimal memiliki prestasi tingkat kabupaten/kota.
Meskipun demikian, kata Wahyudin, teknis pelaksanaan jalur nonakademik tersebut tergantung dari pemerintah kabupaten/kota masing masing. Termasuk batasan jumlah siswa jalur nonakademik di tiap sekolah.Wahyudin menegaskan, penyelewengan sangat minim kemungkinannya terjadi di jalur nonakademik ini, karena siswa yang masuk diaudit terlebih dahulu kemampuannya,termasuk penghargaan yang telah diraihnya. "Piagam nantinya dilegalisir dulu oleh pusat dan provinsi dan itu tidak mudah," ujar dia.
Meski demikian, dia mengakui masih ada penyelewengan terhadap jalur ini. Bila terbukti melakukan pelanggaran, sekolah tersebut bisa dikenakan sanksi, termasuk siswa yang bersangkutan. Namun sanksi tersebut tidak ditentukan oleh Dinas Pendidikan, melainkan auditor.Selain itu, dia mengakui bahwa sistem ini juga terkadang memiliki kelemahan karena siswa yang masuk jalur nonakademik tidak jarang yang tertinggal prestasi akademiknya dengan temannya. Hal itu bisa disebabkan beberapa faktor, seperti input yang memang tidak bagus atau justru proses belajar mengajar di sekolah lanjutan yang sering terganggu akibat kegiatan siswa tersebut "Bahkan ada beberapa siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah lagi karena kesulitan, ujar dia.
Untuk itulah diperlukan peran sekolah untuk mengawasi dan mendorong prestasi siswa yang bersangkutan agar tidak tertinggal dengan temannya. Hal itu juga bisa dibantu dengan memberikan kursus tambahan bagi siswa tersebut Hal senada diungkapkan Wakil Kepala Bidang Kesis-waan SMAN 7 Bandung, Moh.Achyar. Menurut Achyar, memang pada kenyataannya ada kendala mengenai pembinaan akademik untuk siswa yang masuk dari jalur nonakademik, terutama jalur prestasi. "Kami akui, tidak semua siswa berprestasi nonakademik memiliki kemampuan akademik yang memadai. Perlu pembinaan khusus, sekolah harus memfasilitasi itu dengan memberikan jam tambahan di luar jam sekolah," ujarnya.
Achyar menambahkan, seringkali siswa dari jalur prestasi harus melakukan remedial test, karena mereka tidak bisa mengikuti utangan berbarengan dengan siswa lain atau hasil uj ian nya tidak bagus akibat tertinggal pelajaran. "Bila sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, kadang sekolah membantu dengan mengatrol nilai mereka agar memenuhi minimal syarat kenaikan kelas," ungkapnya.Hal seperti itu diakui Achyar sebagai hai yang memang wajar mengingat jadwal kegiatan di luar sekolah mereka cukup padat "Untuk membina prestasi nonakademik mereka juga memiliki jadwal latihan padat Di sini kita harus mengapresiasi hal itu karena mereka mengharumkan nama sekolah dan daerahnya," paparnya.
Kendati demikian, kata Achyar, pada saat menginjak kelas 3, mereka biasanya kembali fokus pada kegiatan akademik dan mengurangi kegiatan non-akademik. "Banyak di antara mereka yang mengikuti les tambahan di luar sekolah untuk mengejar ketertinggalan. Pada akhirnya, belum pernah terjadi siswa berprestasi nonakademik tidak lulus Ujian Nasional," tuturnya.Achyar mengatakan, tahun ini SMAN 7 Bandung akan menerima 26 siswa dari jalur nonakademik, 13 orang untuk siswa berprestasi dan 13 orang untuk kalangan tidak mampu di lingkungan sekolah. Total penerimaan siswa kami tahun ini 256 orang dan 10 persennya dari jalur nonakademik," ungkapnya.
Hal serupa dilakukan SMAN 9 Bandung tahun ini. Sesuai dengan kententuan yang berlaku di Kota Bandung, SMAN 9 Bandung akan menerima 32 siswa dari jalur nonakademik atau sepuluh persen dari total penerimaan sebanyak 320 siswa baru tahun ajaran 2010-2011.Menurut Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 9 Bandung, Iwan Hermawan, pihaknya sudah menerima petunjuk teknis (juknis) untuk pelaksanaan penerimaan jalur nonakademik ini. "Dalam juknis yang kami terima dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, tahun ini kuota jalur penerimaan nonakademik masih sepuluh persen dari total penerimaan siswa baru," katanya.
Iwan mengatakan, berdasar-kan juknis tersebut kuota sepuluh persen tersebut dibagi untuk penerimaan siswa berprestasi dan siswa dari masyarakat tidak mampu di lingkungan sekitar sekolah. "Mengenai pembagiannya telah disesuaikan tergantung dari kluster sekolah tersebut," ungkapnya.Untuk sekolah kluster I, tambah Iwan, ada kemungkinan sebagian besar kuota penerimaan nonakademik digunakan untuk siswa berprestasi. Sementara untuk Kluster II bisa terbagi rata lima persen untuk siswa berpretasi dan lima persen untuk siswa tidak mampu. "Untuk sekolah kluster bawah bisa jadi sebagian besar atau semua kuota nonakademik untuk siswa tidak mampu," ujarnya.
Iwan menegaskan, untuk siswa tidak mampu, persyaratan masuk dari jalur nonakademik adalah surat keterangan tidak mampu dari pemeritah setempat bagi merekayang berdomisili di dekat sekolah. Sementara untuk siswa berprestasi harus menunjukan sertifikat prestasi yang dicapai mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional. "Untuk siswa berprestasi nanti akan ada seleksi untuk melihat kemampuan mereka. Untuk presatasi olah raga biasanya seleksi dilakukan oleh pelatih tim di sekolah yang diberi wewenang penuh oleh sekolah," katanya. (Handri Handriansyah/Tia KomalasarirPR")"*

0 komentar

Tentang Otak Kanan dan Otak Kiri

Ø  Otak manusia terbelah menjadi dua bagian. Kedua bagian otak tersebut bertanggung jawab silang, maksudnya belahan otak kanan bertanggung jawab terhadap tubuh dan bagian kiri …

Ø  Otak manusia terbelah menjadi dua bagian. Kedua bagian otak tersebut bertanggung jawab silang, maksudnya belahan otak kanan bertanggung jawab terhadap tubuh dan bagian kiri sebaliknya.

Ø  Hal ini berarti bila otak kanan seseorang lebih dominan, maka orang tersebut cenderung menjadi kidal atau aktif dengan bagian tubuh kiri. Kedua belahan otak sangat identik tapi berbeda fungsi. Masing-masing otak berperilaku berbeda.



Otak adalah organ tubuh yang paling vital dan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jika manusia diibaratkan sebuah komputer, otak adalah prosesornya. Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar saraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu saraf lain. Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem saraf pusat.
Otak manusia terbagi menjadi dua dan dibatasi oleh celah longitudinal. Celah longitudinal disebut juga dengan celah great longitudinal atau celah longitudinal cerebral merupakan alur dalam yang memisahkan kedua belahan otak manusia. Ada keuntungan manusia memiliki otak yang terintegrasi. Dengan dua permukaan permukaan menjadi lebih luas, yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan pendinginan. Dengan dengan dua belahan, otak menjadi memiliki fungsi masing-masing.



Otak belahan kiri dan belahan kanan memiliki fungsi masing-masing, berikut fungsi masing-masing belahan otak:

Otak belahan kiri
o   Otak kiri dicirikan dengan karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan analisis, logis, urutan, objektif dan rasional. Dengan karakterisitik ini, orang yang dominan menggunakan otak kiri cenderung memiliki pendekatan rasional terhadap kehidupan.

o   Orang yang dominan otak kiri akan lebih tertarik dengan angka, kata-kata atau simbol. Dengan cara berpikirnya yang logis dan rasional, individu dengan dominansi otak kiri cenderung melakukan kemampuan analisa dengan baik. Misalnya dalam bidang teknik atau akutansi.

o   Orang dengan dominasi otak kiri berpengalaman dalam perencanaan, dan orang ini jarang sekali melakukan persiapan di saat-saat terakhir.

Otak belahan kanan
o   Di sisi lain, karakteristik yang terkait dengan otak kanan adalah intuitif, acak, subjektif, holistik (secara menyeluruh) dan sintesis. Dengan karakteristik ini, orang yang dominan dengan otak kanan cenderung lebih kreatif ketimbang orang yang dominan otak kiri.

o   Kenyataan bahwa orang dengan dominansi otak kanan lebih cenderung menyukai aspek visual, sehingga orang-orang tersebut jarang menanggapi masalah secara rinci.

o   Individu dengan dominansi otak kanan cenderung lebih kreatif dan intuitif, baik di bidang seni yang kreatif, maupun di bidang-bidang lainnya. Individu tersebut memiliki waktu yang tepat untuk memprioritaskan hal-hal yang sulit, karena sebagian besar keputusan yang dibuat pada saat terakhir.

o   Jika dua individu diberikan beberapa kasus, satu dengan dominansi otak kanan dan yang lainnya dengan dominansi otak kiri, orang dengan dominansi otak kanan akan mulai bekerja tanpa melalui manual instruksi. Sedangkan individu dengan dominansi otak kiri akan melakukannya melalui manual, memahami konsep, baru kemudian menangani kasus tersebut.

0 komentar

Iklim Sekolah Kaitannya dengan Hasil Akademik dan Non Akademik Siswa

Iklim sekolah didefinisikan orang secara beragam dan dalam penggunaanya kerapkali dipertukarkan dengan istilah budaya sekolah. Iklim sekolah sering dianalogikan dengan kepribadian individu dan dipandang sebagai bagian dari lingkungan sekolah yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis serta direfleksikan melalui interaksi di dalam maupun di luar kelas. Halpin dan Croft (1963) menyebutkan bahwa iklim sekolah adalah sesuatu yang bersifat intangible tetapi memiliki konsekuensi terhadap organisasi.
Tagiuri (1968) mengetengahkan tentang taksonomi iklim sekolah yang mencakup empat dimensi, yaitu: (1) ekologi; aspek-aspek fisik-materil, seperti bangunan sekolah, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK dan sejenisnya (2) milieu: karateristik individu di sekolah pada umumnya, seperti: moral kerja guru, latar belakang siswa, stabilitas staf dan sebagainya: (3) sistem sosial: struktur formal maupun informal atau berbagai peraturan untuk mengendalikan interaksi individu dan kelompok di sekolah, mencakup komunikasi kepala sekolah-guru, partispasi staf dalam pengenbilan keputusan, keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan, kolegialitas, hubungan guru-siswa; dan (4) budaya: sistem nilai dan keyakinan, seperti: norma pergaulan siswa, ekspektasi keberhasilan, disiplin sekolah.
Berdasarkan berbagai studi yang dilakukan, iklim sekolah telah terbukti memberikan pengaruh yang kuat terhadap pencapaian hasil-hasil akademik siswa. Hasil tinjauan ulang yang dilakukan Anderson (1982) terhadap 40 studi tentang iklim sekolah sepanjang tahun 1964 sampai dengan 1980, hampir lebih dari setengahnya menunjukkan bahwa komitmen guru yang tinggi, norma hubungan kelompok sebaya yang positif, kerja sama team, ekspektasi yang tinggi dari guru dan adminstrator, konsistensi dan pengaturan tentang hukuman dan ganjaran, konsensus tentang kurikulum dan pembelajaran, serta kejelasan tujuan dan sasaran telah memberikan sumbangan yang berharga terhadap pencapaian hasil akademik siswa.
Hubungan sosial antara siswa dengan guru yang mutualistik merupakan unsur penting dalam kehidupan sekolah. Guru yang memiliki interes, peduli, adil, demokratis, dan respek terhadap siswanya ternyata telah mampu mengurangi tingkat drop out siswa, tinggal kelas, dan perilaku salah suai di kalangan siswa (Farrell, 1990; Fine, 1989; Wehlage & Rutter, 1986; Bryk & Driscoll, 1988). Studi yang dilakukan oleh Wentzel (1997) mengungkapkan bahwa iklim sekolah memiliki hubungan yang positif dengan motivasi belajar siswa. Sementara itu, studi longitudional yang dilakukan oleh Roeser & Eccles (1998) membuktikan bahwa guru yang bersikap adil dan jujur memiliki dampak ke depannya bagi penguasaan kompetensi akademik dan nilai-nilai (values) akademik. Studi yang dilakukan Stockard dan Mayberry (1992) menyimpulkan bahwa iklim sekolah, yang mencakup : ekspektasi prestasi siswa yang tinggi, lingkungan sekolah yang teratur, moral yang tinggi, perlakuan terhadap siswa yang positif, penyertaan aktivitas siswa yang tinggi dan hubungan sosial yang positif ternyata memiliki korelasi yang kuat dengan hasil-hasil akademik siswa.
Selain berdampak positif pada pencapaian hasil akademik siswa, iklim sekolah pun memiliki kontribusi positif terhadap pencapaian hasil non akademik, seperti pembentukan konsep diri, keyakinan diri, dan aspirasi (Brookover et al., 1979; McDill & Rigsby, 1973; Mitchell, 1968; Anderson, 1982). Studi yang dilakukan Battistich dan Hom (1997) mengungkapkan bahwa adanya perasaan akan komunitas (sense of community) dapat mengurangi secara signifikan terhadap munculnya perilaku bermasalah seperti, keterlibatan narkoba, kenakalan remaja dan tindak kekerasan. Iklim sekolah yang positif juga dapat menurunkan tingkat depresi (Roeser & Eccles 1998). Studi yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 1983 yang menguji tentang kesehatan perilaku, gaya hidup dan konteks sosial pada kalangan anak muda di 28 negara menunjukkan bahwa keterlibatan peran dalam pengambilan keputusan di sekolah, perasaan memperoleh dukungan dari guru dan siswa lainnya ternyata berkorelasi dengan semakin berkurangnya kebiasaan merokok, tingginya aktivitas fisik, serta tingkat kesehatan dan kualitas hidup yang baik (Currie et al. 2000). Iklim sekolah juga berpengaruh terhadap pembentukan nilai-nilai kewarganegaraan (civic values). Sebagai contoh: hubungan guru-siswa yang saling menghormati, adanya kebebasan untuk menyatakan tidak setuju, mau mendengarkan siswa meski dalam perspektif yang berbeda telah memberikan dampak terhadap tingkat kekritisan siswa tentang berbagai isu yang terkait dengan kewarganegaraan (Newmann, 1990). Selain itu, siswa juga lebih toleran terhadap perbedaan (Ehman, 1980) dan lebih mengenal terhadap berbagai hubungan internasional (Torney-Purta & Lansdale, 1986).

0 komentar

Otak Tokcer, Gaul Moncer

Soka termasuk gadis populer di sekolahnya, SMA 70, di Bulungan, Jakarta. Tak hanya berwajah manis, Soka juga terkenal supel alias bisa bergaul dengan siapa saja. Hampir semua murid mengenal sosok gadis yang agak tomboy ini, begitu pula dengan guru-gurunya. Ini karena Soka aktif di eskul, dan masuk dalam jajaran murid-murid yang berotak encer!
Bagaimana Soka bisa aktif bergaul tapi tetap memiliki nilai yang yahud? Dari sananya Soka memang sudah dikarunia Tuhan otak yang oke, jadi meski hanya belajar sebentar, ia masih bisa meraih nilai tinggi. Tapi, bukan berarti kebanyakan kita yang umumnya berotak standar tidak bisa seperti Soka. Caranya? Ya pakai strategi dong!
Pernah dengar istilah ‘jembatan keledai’? Yakni istilah yang ditujukan untuk metode menyerdahanakan masalah dan mempermudah pemahaman melalui pelbagai cara seperti akronim atau singkatan, infografik, musik, dan lain-lain. Contohnya, ‘mejikuhibiniu’, yakni akronim dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu, adalah sprektum warna pelangi, yang sering diajarkan guru-guru SD. Ingat dengan lirik lagu, “Timur, tenggara, selatan barat daya, barat, barata laut, utara, timur laut”? Lirik ini lagi - lagi diajarkan untuk anak SD, guna mempermudah menghafal arah mata angin.
Usai sekolah, tidak ada salahnya kamu membuat jembatan keledai versi kamu sendiri, kalau bisa dalam buku berukuran saku baju. Jangan lupa dihiasi warna-warni favorit. Ini untuk mempermudah pembelajaran kamu tentunya, yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Guys, pernah dengar kalimat, “pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik”? Ya, meski mudah bergaul, bukan berarti Soka sembarangan memilih lingkungan teman-teman terdekatnya. Dalam bergaul, Soka cukup selektif. Ia tentu tidak akan berteman dengan seorang pemalas, pengguna narkoba, atau yang suka melakukan tindakan kriminal lainnya.
Teman yang baik tentunya akan memberikan pengaruh yang baik. Seperti jika Soka sedang malas, temannya tentu akan memberikan peringatan. Belum lagi kesempatan mendapatilmu gratis dari teman-teman, apabila ia kesulitan memahami subyek studi tertentu.
Kecanggihan teknologi juga bisa kita manfaatkan apabila ingin tetap bergaul tanpa menyita waktu belajar. Ya, apalagi kalau bukan teknologi internet! Jadi, sembari browsing bahan-bahan pelajaran, kamu juga bisa berkomunikasi dengan teman-teman, ya kan? Dengan internet, kamu juga bisa melihat cuplikan film-film terbaru, atau info-info lainnya untuk menambah wawasan pergaulan kamu. Jadi, urusan gaul lancar, soal belajar no problem!
Terakhir, mengapa tidak memanfaatkan waktu kamu bersama teman-teman untuk belajar bareng? Jika bosan belajar di rumah, bisa juga memanfaatkan fasilitas café atau pusat perbelanjaan. Pasalnya, sudah banyak restoran atau café yang menyediakan layanan untuk pengunjung yang ingin melakukan aktivitas seperti belajar bareng, rapat, konferensi dan lain-lain. Praktis, selain belajar kamu bisa menikmati pemandangan menarik di sekeliling kamu. Asal belajarnya yang benar ya!

1 komentar

Pilih Universitas Negeri Atau Swasta ya?

          Dari dahulu sampai saat ini, banyak dari kita semua yang mendambakan masuk ke Universitas Negeri ketika sudah melewati jenjang bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Banyak cara & upaya untuk mensukseskan impian tersebut,baik berupa cara positif maupun negatif. Seolah ini menjadi sebuah mindset yang melekat dimasyarakat Indonesia & susah dihilangkan,entah itu dengan alasan kualitas atau kebanggaan tersendiri.
Seakan pola yang dibentuk itu, menimbulkan sebuah pandangan yang melekat tentang kualitas Universitas Negeri jauh lebih baik ketimbang Universitas Swasta. Karena banyak dari lulusan Universitas Negeri yang jauh lebih sukses ketika lulus dari sekolah tersebut, walaupun tidak semuanya yang sukses & berhasil sesuai dengan tayangan iklan yang sering di ekpose di Media Massa.
Walaupun begitu,Universitas Swasta pada saat ini mengalami kemajuan yang jauh lebih pesat dari segi kualitas & kwantitas bahkan melebihi Universitas Negeri pada umumnya yang berkembang jika ada suntikan dana bantuan dari pemerintah alias belum 100% mandiri. Tapi secara keseluruhan baik itu Universitas Negeri atau Universitas Swasta, mempunyai satu persamaan yang pasti yakni ketika sudah lulus dari jenjang bangku pendidikan tetap saja & selalu saja menjadi seorang pelamar kerja disebuah perusahaan multinasional atau nasional, baik itu lulusan dengan nilai terbaik (cumlaude) atau lulusan dengan nilai seadanya.
         Menyoal silabus, baik universitas negeri atau swasta, sebetulnya memiliki kurikulum yang nyaris sama. Karena itu, baik universitas negeri atau swasta, sama-sama bisa menghasilkan lulusan yang piawai dan sebaliknya. Kecuali, kalau kamu membandingkan dengan universitas luar negeri, tentu lain soal! Mengenai fasilitas, memang rasanya menyenangkan bisa menikmati perpustakaan multi media misalnya. Tapi, dengan aplikasi teknologi yang kian merata, tentu fasillitas tersebut bisa juga dinikmati dinikmati tanpa harus menjadi mahasiswa dari kampus yang bersangkutan.
Bagi kamu yang tertarik berkuliah hingga ke jenjang S-2, maka keputusan berkuliah di universitas negeri bisa jadi tepat. Pasalnya, banyak program beasiswa pasca sarjana, yang diperuntukkan untuk sarjana dari lulusan negeri. Sedangkan bagi kamu yang tertarik menimba dua gelar dalam waktu bersamaan, universitas swasta bisa dijadikan rujukan.
Sekadar informasi, menurut kajian majalah Globe Asia, edisi Februari kemarin, peringkat UPH dan Trisakti keduanya universitas swasta mengungguli sejumlah universitas negeri ternama. Penilaiannya berdasarkan fasilitas, dan peningkatan kurikulum. Beberapa universitas swasta bahkan berani membuka diri untuk mahasiswa asing, sekaligus mendatangkan pengajar asing. Hasil ini tentunya bisa memicu universitas negeri untuk memperbaiki mutunya.



0 komentar

Bagaimana Caranya Agar Tidak Cepat Bosan Belajar?

Setiap belajar di rumah ataupun di sekolah pasti kita sering merasa jenuh atau bosan, maka agar jenuh dan bosan itu hilang pada saat belajar lakukanlah belajar itu dengan gaya kita sendiri. Beberapa cara agar kita belajar tidak merasa jenuh dan bosan :





1.    BELAJAR SAMBIL MENDENGAR MUSIK
Banyak orang mengatakan kalau kita belajar sambil mendengarkan musik itu membuat kita tidak konsentrasi dalam belajar, memang pernyataan itu ada benarnya juga tapi ada juga beberapa orang yang menggunakan cara belajar seperti itu agar mereka bisa menghilangkan rasa jenuh dan bosan dalam diri mereka maka jangan heran lagi para guru atau orang tua yang anak –anaknya ada memakai konsep belajar sambil mendengarkan musik.





2.      BELAJAR PADA SAAT GURU MENERANGKAN
Cara belajar seperti ini sudah banyak yang melakukan karena cara belajar ini sangat berguna untuk menyerap semua pelajaran pada saat guru menerangkan, jadi pada saat guru sedang menerangkan pelajaran kita pun siap menyalin apa yang sedang di terangkan oleh guru maka kebanyakan yang menggunakan cara ini pasti mereka tidak belajar lagi di rumah. Dengan cara ini pula kebanyakan orang menghilangkan rasa jenuh mereka dengan tidak belajar lagi di rumah.


3.     BELAJAR DI TEMPAT YANG SUNYI
Dalam belajar pasti semua para pelajar membutuhkan tempat yang sangat sunyi dan sepi jauh dari keributan dan gangguan orang – orang yang jahil pernyataan tersebut sangat benar dari 2 cara di atas cara ini lah yang sering di gunakan para pelajar, karena cara ini sangat berguna untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar dirumah. Tapi belajar dengan cara ini banyak para pelajar bilang bisa menyebabkan jenuh dan bosan untuk mengatasinya agar belajr seperti itu tidak jenuh dan bosan adalah belajar dengan cara tersebut jangan terlalu lama kita laksanakan dengan 15 – 20 menit.

Itu lah cara belajar yang sering di gunakan para pelajar untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan tapi ingat dalam belajar kita tidak bisa memakai cara belajar dengan bersamaan karena itu bisa mengganggu konsentrasi belajar maka dari itu kita harus bisa menentukan dimana letak karakteristik belajar kita.