WASPADA ALERGI TERHADAP OBAT !!!


Mungkin kita pernah menjumpai teman atau saudara kita mengalami gejala alergi setelah minum obat-obatan tertentu. Dari yang bergejala ringan sampai gejalanya berat dan gawat sampai mengancam nyawa seperti pada sindroma Steven Johnson dan  Nekrolisis Epidermal Toksik. Ada banyak hal yang mempengaruhi seseorang itu dapat mengalami alergi, karena setiap individu mempunyai respon imun yang berbeda-beda terhadap suatu obat-obatan tertentu atau zat tertentu. Alergi sebenarnya adalah respon tubuh untuk menanggapi suatu keadaan yang terjadi dalam tubuh yang biasanya terkena paparan alergen atau zat toksik yang mengganggu keseimbangan sistem imun tubuh kita.         
  Sebenarnya banyak efek toksik obat-obatan yang terjadi pada tubuh seperti pada ginjal, hati dan organ dalam lainnya, tapi yang tersering dijumpai terkena dampak dari efek toksik tersebut adalah kulit,karena kulit mudah dilihat. Gejala-gejala timbul bila kita terkena paparan zat toksik  obat-obatan bisa menyerupai gejala yang terjadi pada alergi terhadap makanan, atau zat-zat tertentu selain obat-obatan. Sering dijumpai perubahan bentuk pada kulit dalam waktu dari yang beberapa menit sampai beberapa bulan setelah kita mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Orang yang lebih rentan terkena alergi jika sebelumnya memang diketahui pernah memiliki riwayat alergi, baik pada obat atau non-obat seperti alergi makanan tertentu, debu, asma atau yang lainnya. Hal ini disebut dengan bakat atopi terhadap antigen. Selain itu, orang yang memiliki sistem imun berlebih juga rentan terhadap alergi. Reaksi alergi dapat timbul ketika obat telah masuk ke dalam tubuh terdapat proses sentisisasi yang akhirnya menimbulkan penolakan berlebihan yang tidak mengenakkan sehingga merugikan tubuh sendiri. Tubuh menganggap zat yang masuk tersebut adalah benda asing sehingga akan menimbulkan reaksi antibodi dalam tubuh. Alergi obat tidak bisa disamakan dengan keracunan. Keracunan obat (intoksikasi) dapat terjadi apabila adanya reaksi yang muncul karena pemakaian obat yang berlebihan hingga melebihi batas toksis berdasarkan batasan farmakologi. Sementara sejumlah pihak berpendapat bahwa kasus alergi disamakan dengan malapraktik, terlebih jika mengakibatkan efek berat terhadap tubuh bahkan berakibat fatal misalnya kematian.
Alergi obat ini biasanya baru diketahui jika orang tersebut pernah mengalami gejala yang timbul sebelumnya. Jika seperti itu pencegahannya bisa dengan menghindari obat-obat tertentu yang memang berisiko memicu timbulnya alergi. Pertolongan pertama untuk mengatasi alergi terhadap obat adalah menghentikan konsumsi obat jika timbul gejala-gejala alergi, seperti gatal-gatal, pusing, agak sulit bernapas, ada luka di bawah selaput mulut, luka di ujung bibir atau pingsan setelah mengonsumsi obat tertentu. Pasien bisa diberikan obat anti histamin atau corticosteroid jika alerginya parah, tergantung dari efek alergi yang ditimbulkan. Obat yang paling sering menimbulkan reaksi alergi adalah obat-obatan antibiotik, tapi sebenarnya semua obat bisa memicu alergi.
Akan sangat bagus jika setiap orang memiliki catatan tertulis mengenai penggunaan obat dan apa yang dialami tubuhnya. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau  dicurigai menimbulkan alergi. Itu akan sangat memudahkan pemberian obat jika suatu saat dibutuhkan. Obat yang dicurigai menyebabkan alergi harus dihindari dan jika diperlukan, dipilih obat yang lebih aman. Meski dapat juga terjadi walaupun tidak sering, seorang yang semula tidak alergi terhadap suatu obat kemudian hari bisa pula menjadi alergi obat.

btemplates

0 komentar:

Posting Komentar